Berapa Biaya Panel Surya pada Tahun 2024? Panduan Lengkap tentang Biaya dan  Penghematan Panel Surya - JOCA

Keputusan untuk memasang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di atap rumah seringkali merupakan sebuah lompatan besar. Di satu sisi, ada janji penghematan tagihan listrik dan energi bersih yang berkelanjutan. Di sisi lain, ada satu pertanyaan besar yang menjadi pertimbangan utama: berapa biayanya? Memahami struktur biaya secara transparan adalah kunci untuk menilai apakah investasi ini masuk akal secara finansial bagi Anda. Artikel ini akan memberikan analisis lengkap mengenai biaya pembuatan PLTS skala rumahan di Indonesia, dari komponen harga hingga cara menghitung kapan investasi Anda akan kembali modal.

Memahami Satuan Biaya: Harga per Kilowatt-peak (kWp)

Di industri surya, biaya tidak dihitung per panel, melainkan per kapasitas total sistem yang diukur dalam kilowatt-peak (kWp). Ini adalah metrik standar yang memudahkan perbandingan antar vendor. Harga per kWp ini biasanya sudah merupakan paket “terima beres”, yang mencakup:

  • Semua perangkat keras (panel surya, inverter, sistem rangka, kabel).
  • Biaya survei, perancangan sistem, dan jasa instalasi.
  • Pengujian sistem (commissioning).
  • Pengurusan izin dan administrasi ke PLN untuk sistem On-Grid.

Per tahun 2025, harga pasar di Indonesia untuk sistem PLTS Atap On-Grid (jenis paling umum untuk rumah) berkisar antara Rp 16 juta hingga Rp 24 juta per kWp.

Apa Saja yang Mempengaruhi Total Biaya?

  • Kapasitas (kWp): Semakin besar sistem yang Anda pasang, semakin besar total biayanya, namun harga per kWp biasanya lebih murah.
  • Kualitas Komponen: Panel surya Tier 1 dan inverter dari merek Eropa akan lebih mahal dibandingkan komponen standar, tetapi menawarkan efisiensi dan garansi yang lebih baik.
  • Jenis Sistem: Sistem On-Grid adalah yang paling terjangkau. Sistem Hybrid yang menggunakan baterai akan menambah biaya investasi secara signifikan.
  • Struktur Atap: Tingkat kesulitan pemasangan pada jenis atap tertentu (misalnya atap genteng keramik vs. atap metal) dapat sedikit mempengaruhi biaya.

Simulasi Biaya dan Potensi Penghematan

Mari kita buat studi kasus untuk dua kapasitas sistem yang paling umum untuk rumah tangga, dengan asumsi biaya rata-rata Rp 17.500.000 per kWp dan tarif listrik Rp 1.700 per kWh.

  • Studi Kasus 1: Sistem 3 kWp

    • Cocok untuk: Rumah dengan tagihan listrik bulanan sekitar Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000.
    • Perkiraan Biaya Investasi: 3 kWp x Rp 17.500.000 = Rp 52.500.000.
    • Potensi Penghematan: Dapat menghasilkan ±360 kWh/bulan, atau penghematan sekitar Rp 612.000/bulan.
  • Studi Kasus 2: Sistem 5 kWp

    • Cocok untuk: Rumah dengan tagihan listrik bulanan sekitar Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000.
    • Perkiraan Biaya Investasi: 5 kWp x Rp 17.000.000 = Rp 85.000.000.
    • Potensi Penghematan: Dapat menghasilkan ±600 kWh/bulan, atau penghematan sekitar Rp 1.020.000/bulan.

Menghitung Titik Impas (Break-Even Point – BEP)

BEP adalah periode waktu yang dibutuhkan agar total penghematan Anda setara dengan biaya investasi awal. Setelah BEP tercapai, sistem PLTS Anda menjadi aset yang menghasilkan keuntungan murni.

  • Rumus: BEP (Tahun) = Total Biaya Investasi / (Penghematan Tahunan)
  • Contoh Perhitungan untuk Sistem 5 kWp:
    • Penghematan Tahunan: Rp 1.020.000 x 12 = Rp 12.240.000
    • BEP = Rp 85.000.000 / Rp 12.240.000 ≈ 6.9 Tahun

Jadi, dalam waktu sekitar 7 tahun, investasi Anda sudah kembali modal.

Analisis Jangka Panjang: Return on Investment (ROI)

Melihat biaya awal PLTS tanpa menghitung penghematan jangka panjang adalah seperti melihat harga benih tanpa membayangkan buah yang akan dipanen kelak. Panel surya berkualitas memiliki garansi performa hingga 25 tahun. Apa artinya?

  • Setelah 7 tahun (BEP), Anda memiliki sisa 18 tahun untuk menikmati listrik “gratis”.
  • Total penghematan selama 18 tahun berikutnya: 18 x Rp 12.240.000 = Rp 220.320.000.
  • Ini adalah keuntungan bersih Anda, yang bahkan belum memperhitungkan potensi kenaikan tarif listrik di masa depan.

Saat ini, beberapa lembaga keuangan juga telah menyediakan skema cicilan atau “green financing” yang memungkinkan Anda memasang PLTS tanpa harus mengeluarkan dana besar di muka, membuat investasi ini semakin mudah diakses.

Kesimpulan

Meskipun membutuhkan komitmen finansial di awal, pembuatan pembangkit listrik tenaga surya skala rumahan adalah keputusan investasi yang sangat logis dan menguntungkan dalam jangka panjang. Dengan ROI yang jelas dan perlindungan dari inflasi biaya energi, ini adalah cara cerdas untuk mengalokasikan dana Anda demi masa depan yang lebih hemat dan berkelanjutan.

Untuk mendapatkan analisis biaya yang akurat, simulasi penghematan, dan penawaran terbaik yang disesuaikan untuk rumah Anda, langkah pertama adalah berkonsultasi. Hubungi SUN ENERGY untuk menjadwalkan survei gratis dan memulai perjalanan investasi energi Anda.